Selasa, 01 April 2014

Sudah banyak yang memprediksikan perekonomian 2014 akan lesu. Dampaknya terasa pada penjualan properti diseluruh daerah di Indonesia. Kenaikan Suku Bunga Dasar Kredit sejak awal tahun 2014, ditambah Tahun "Politik" Pemilu PiLeg dan PilPres tahun 2014 ini, bisa jadi dampaknya sangat memukul pengusaha Real Estate Indonesia.

Suku bunga dasar kredit (SBDK) industri perbankan rata-rata telah naik mengikuti BI Rate sejak pertengahan Januari 2014, dan  Kenaikan juga terjadi di bunga Kredit Kepemilikan Rumah (KPR) yaitu diatas 10%.

Bagi Anda yang ingin mengajukan KPR di tahun ini, berikut suku bunga dasar kredit beberapa bank untuk dijadikan acuan.



Namun perlu diingat, SBDK berikut belum memperhitungkan komponen premi risiko, dimana besarnya tergantung dari penilaian Bank terhadap risiko masing-masing debitur.
Untuk itulah, besarnya suku bunga kredit yang dikenakan kepada debitur belum tentu sama dengan Suku Bunga Dasar Kredit (SBDK).

Berikut daftar bunga KPR Bank Bank Ternama berdasarkan data medio Januari 2014:

CIMB Niaga: 10,80%
BNI: 11,10%
Bank Mandiri: 11,00%
BII: 10,77%
BCA: 9,5%
Danamon: 12%
BTN: 11%
BRI: 10,25%
OCBC NISP: 12,50%
Bank Panin: 10,73%
Bank Permata: 12,50%
Bank Bukopin: 12,82%
Bank Mega: 13,75%


Peluangnya??

Penurunan Daya Beli Masyarakat terhadap Kepemilikan Rumah memang terimbas dari SDBK KPR. Namun sayang sekali manakala mereka yang sanggup berinvestasi properti ditahun 2014, harus menunda karena kekhawatiran yang tidak beralasan atau cenderung ikutan saja. Kenapa? Dengan menurunnya daya beli masyarakat calon investor properti, secara otomatis harga properti yang ditawarkan cenderung turun atau obral diskon. Sementara jika hari biasa tidak ada keuntungan lebih seperti itu. So, apa salahnya jika anda mampu beli sekarang? Disamping harga lebih murah, dan setelah 2014, dipastikan harganya akan segera melambung.








0 komentar:

Villiers Private Jet Charter

Popular Posts